Hello, guys...Balik lagi dengan gue, blogger amatiran yang ngakunya bisa eksis di dunia maya. Padahal di dunia nyata aja kelakuannya kayak kecoa kepanasan.
Wuih, gak kerasa ternyata gue udah 1 tahun lebih vakum di dunia blogging. Apa ada yang kangen sama gue selain
Jadi, beberapa waktu lalu gue baru membuat kembali karya tulis, puisi. Namun sialnya, setiap gue membuat karya tulis, gue selalu lupa untuk mendokumentasikannya. Sampai gue hampir selesai membuat prolog cerpen di laptop saudara, data terformat. Damn.
Maka dari itu, gue mencoba agar setiap tulisan gue bisa didokumentasikan. Sehingga gue bisa bangga kepada diri sendiri karena saya pernah menjadi sastrawan amatir. wkwkwk.
Oke, langsung saja gue bagikan puisi ini kepada kalian, pembaca setia. Selamat menikmati.
"RACAUAN JIWA"
(Oleh : Fachri Nurfauzi Arief)
Angin kembali berhembus
Mengingatkanku akan kehampaan
Perlahan-lahan menyesakkan dada
Penuh dengan kerisauan
Mata mulai terpejam
Kembali menelisik keangkuhan jiwa
Dimana dindin keegoisan
Terpancang dengan kokoh di dalam jiwa
Aku tak tahu mengapa jadi begini
Apakah ada yang mampu membantuku
'Tuk keluar dari jurang keangkuhan ini
Mungkin hanya suratan waktu
Mampu menjawab kegundahan diri...
Bagaimana, apakah kalian menikmati suasana dalam puisi ini? Kalian bisa menjawabnya di kolom komentar dibawah.
Baik, itu saja yang bisa gue posting dalam kesempatan kali ini, tunggu postingan selanjutnya.
See ya!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMantap! kecoa kepanasan bisa bikin puisi juga ya 😂😁
BalasHapusopo mas kwkwk
Hapus